Wisata Eropa

Usaha Kuliner di Indonesia dalam Frame Statistik

Membahas perihal masakan tentu tak akan ada habisnya dan tak lekang dari waktu. Usaha masakan di Indonesia menjadi salah satu sarana munculnya ikon kepariwisataan suatu daerah ialah tamasya masakan.

Sebagian masakan telah menjadi ciri khas sebuah provinsi dan selalu diincar oleh pelancong saat berkunjung ke daerah hal yang demikian. Misal, DI Yogyakarta dengan gudeg, Sumatra Selatan dengan pempek Palembang, Bali dengan ayam betutu, atau sop konro dan coto Makassar dari Sulawesi Selatan, serta masih banyak lagi.

Keanekaragaman masakan menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Kuliner yang ada di tanah air malah terus berkembang tak cuma dari segi variasi dan keunikan cita rasa tetapi juga pemanfaatan teknologi dalam memperluas jangkauan konsumen serta memberikan pengalaman lebih bagi konsumen saat mengeksplorasi masakan di Indonesia.

Usaha masakan di Indonesia didominasi cafe atau daerah makan, Jakarta terbanyak
Mengutip data dari Badan Sentra Statistik (BPS) yang sbobet bola dirilis pada Juni 2022, terdapat sebanyak 11.223 usaha masakan yang tersebar di segala Indonesia pada tahun 2020. Sebanyak 8.042 usaha (71,65 persen) di antaranya berupa cafe atau rumah makan, 269 usaha (2,40 persen) berupa katering, dan sisanya 2.912 usaha (25,95 persen) masuk dalam kelompok lainnya.

DKI Jakarta menduduki peringkat pertama provinsi dengan jumlah usaha masakan terbanyak di Indonesia dengan total 5.159 usaha pada tahun 2020. Raihan ini jauh lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya hingga hampir 4 kali lipat dibandingkan Jawa Barat yang berada di posisi ke-2 dengan total 1.414 usaha pada tahun 2020.

Sementara itu, Jawa Timur menempati posisi ke-3 dengan total 821 usaha masakan. Diikuti Banten di posisi ke-4 dengan 539 usaha dan Riau di posisi ke-5 dengan 475 usaha masakan yang berada di daerahnya. Jawa Tengah, Sumatra Selatan, Lampung, Sulawesi Selatan, dan DI Yogyakarta melengkapi daftar 10 besar provinsi dengan usaha masakan terbanyak pada tahun 2020.

Di sisi lain, berdasarkan lokasi usaha lebih dari setengah atau 53,85 persen usaha masakan Indonesia berlokasi di mal. Kecuali itu, usaha masakan Indonesia juga tersebar di wilayah industri, pusat masakan, wilayah tamasya, hotel, dan lainnya.

Adapun pelanggan usaha masakan didominasi oleh penduduk sekitar daerah usaha masakan dengan raihan prosentase sebesar 60,11 persen. Sementara itu ada pula pelanggan dari luar kabupaten/kota dengan prosentase sebesar 21,84 persen, serta pelanggan sekali datang ialah sebesar 18,05 persen.