Wisata Eropa

Obyek Tamasya Kampung Karuhun Sumedang Pastikan Miliki Sertifikasi CHSE

Salahsatu destinasi liburan unggulan di Sumedang \\\”Kampung Karuhun\\\” telah mempunyai Sertifikasi CHSE (Clean, Health, Safety & Environment) atau akta kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

Hal itu disuarakan Owner Kampung Karuhun, H. Nana Mulyana terhadap TIMES Indonesia di obyek liburan Kampung Karuhun, Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan Jawa Barat (Jabar), Rabu (2/12/2020).

\\\”Akta ini dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bagi usaha pariwisata, usaha/fasilitas lain berkaitan, lingkungan masyarakat dan destinasi pariwisata dalam rangka menyikapi keadaan pandemi Covid-19.

Adapun fungsi dari CHSE sendiri, yakni sebagai jaminan terhadap wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberi telah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan,\\\” ucap Nana.

Berdasarkan Nana, sejatinya para pelaku usaha Hotel, Restoran dan Destinasi Tamasya mesti mempunyai akta CHSE. Mengingat, kedepan segala kompetensi, fasilitas dan layanan itu mesti bersertifikat.

\\\”Terlebih, dewasa ini Sumedang telah mengungkapkan sebagai Kabupaten slot spaceman Pariwisata. Sehingga, menjadi satu kewajiban bahwa industri Hospitality ini mesti mempunyai akta CHSE,\\\” ujarnya.

Disisi lain, sambung Nana yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Sumedang mengungkapkan, telah memenuhi prosedur atau kans dari Kemenparekraf untuk dikerjakan tes seleksi sebagai prasyarat mendapatkan akta CHSE.

\\\”Alhamdulillah, hasil seleksi poinnya mencapai 78,6 persen padahal belum 100 persen, namun kami telah dikategorikan bagus,\\\” terangnya.

Hasil yang didapatkan tersebut, sambung Nana, tentu menjadi satu kebanggaan selaku pengelola Tamasya. Sebab berdasarkan pengukuran itu, diukur telah menyampaikan sebuah layanan yang lulus sertifikasi.

\\\”Kami pastikan wisatawan yang datang ke Sumedang, akan mencari daerah-daerah liburan bersertifikasi. Sebab, pentingnya standar protokol kesehatan dan juga higienis diukur menjadi pertimbangan bagi pengunjung,\\\” ujarnya.

Lebih dari itu, Nana mengajak para pelaku usaha yang berada di industry hospitality, supaya bersama-sama memanfaatkan fasilitas untuk mendapatkan akta CHSE secara free malah, telah disiapkan oleh Kementerian Pariwisata.

\\\”Oleh sebab itu, aku berkeinginan kedepan, segala pelaku usaha di Sumedang mempunyai kompetensi yang bersertifikat CHSE ini,\\\” kata Nana berkaitan Sertifikasi CHSE dari Kemenparekraf RI. (*)