Wisata Eropa

Mengenal Kandungan Makanan Cepat Saji (Fast Food) dan Risikonya

Makan di restoran cepat saji sebenarnya menggoda, terutama berkat kepraktisan, harga terjangkau, dan rasanya yang nikmat. Namun, mengonsumsi makanan cepat saji tentu miliki sejumlah pengaruh buruk yang wajib Anda waspadai.

Apa itu makanan cepat saji?

Makanan cepat saji atau fast food adalah style makanan yang sanggup dipersiapkan dan di sajikan dalam pas cepat sehingga sanggup langsung dikonsumsi.

Jenis makanan ini biasanya kondang dikarenakan harganya yang relatif mudah, rasanya yang enak, dan juga praktis ringan dibawa ke mana saja.

Tak heran, fast food sering menjadi pilihan menu makan siang disaat Anda tengah merintis tradisi harian yang padat.

Istilah makanan cepat saji yang kondang bersama dengan sebutan fast food sering disamakan bersama dengan junk food, padahal keduanya berbeda.

Fast food merujuk pada penyajian makanan yang cepat dan praktis, sedang junk food mengacu pada makanan bersama dengan nilai gizi yang terlalu rendah.

Tidak semua fast food tergolong junk food dikarenakan sebagian masih spaceman slot tergolong bernutrisi dan berfungsi bagi tubuh Anda, sekiranya burger atau salad.

Di sisi lain, junk food sadar tidak baik untuk kesegaran dikarenakan minim zat gizi penting, layaknya bahaya kentang goreng yang tinggi kandungan lemak jenuh.

Kandungan makanan cepat saji
Sebagian besar fast food terbuat berasal dari produk beku, sekiranya daging burger dan kentang goreng yang dapat dipanaskan atau digoreng lagi sebelum saat disajikan.

Proses penyimpanan dan pemasakan ini mengakibatkan makanan siap saji tinggi kandungan bahan-bahan layaknya berikut ini.

1. Gula
Saus, salad dressing, hingga minuman ringan dalam makanan cepat saji tinggi kandungan gula yang terlalu ringan diserap oleh tubuh Anda.

Makan terlalu banyak gula sanggup menambah risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

2. Garam
Garam atau natrium digunakan untuk memberi tambahan rasa makanan. Hal ini termasuk berfungsi sebagai zat pengawet untuk memperpanjang usia simpan fast food.

Makanan cepat saji yang tinggi garam terkait bersama dengan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, dan penyakit ginjal.

3. Lemak
Proses penggorengan fast food menambah lemak trans yang mengakibatkan peningkatan kandungan kolesterol jahat atau LDL (low-density lipoprotein) dalam aliran darah.

Kondisi ini dapat mengakibatkan kolesterol tinggi sehingga Anda jadi berisiko mengalami penyakit kardiovaskular atau stroke.

Selain gula, garam, dan lemak, fast food termasuk mempunyai kandungan sejumlah zat aditif lain, termasuk pengawet dan pewarna makanan.

Dampak buruk mengonsumsi fast food secara berlebihan

Makan makanan siap saji sesekali sebenarnya tidak ada salahnya, tapi sebagian orang kadang mengonsumsinya terlalu sering atau dalam porsi berlebihan.

Kandungan fast food yang tinggi gula, garam, dan lemak udah dikaitkan bersama dengan peningkatan risiko penyakit kronis, layaknya obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Maka berasal dari itu, penting bagi Anda untuk sadar sejumlah pengaruh buruk berasal dari mengonsumsi fast food layaknya berikut ini.

1. Meningkatkan risiko penyakit kronis
Makanan cepat saji tinggi dapat kandungan gula, garam, dan lemak yang sanggup menambah tekanan darah dan kandungan gula darah pada tubuh Anda.

Hal ini tentu dapat mengakibatkan peningkatan risiko penyakit kronis, layaknya obesitas, diabetes, penyakit jantung, hingga stroke.

Studi dalam jurnal Circulation (2012) mencatat tradisi makan 2–3 kali fast food per minggu menambah risiko kematian akibat penyakit jantung koroner dan diabetes style 2.

2. Menimbulkan persoalan pernapasan
Makan fast food secara berlebihan dapat memperbanyak asupan kalori harian. Hal ini tentu sanggup mengakibatkan Anda mengalami kenaikan berat badan.

Obesitas termasuk sanggup mengakibatkan problem pernapasan, termasuk asma dan sesak napas.

Masalah pernapasan ini sanggup berlangsung dikarenakan menambahkan berat badan dapat memberi tambahan tekanan ekstra pada jantung dan paru-paru.

Akibatnya, Anda lebih berisiko mengalami kesusahan bernapas, terutama pas berlangsung kaki, menaiki tangga, atau berolahraga.

3. Membuat gigi dan tulang keropos
Gula dalam makanan siap saji sanggup menambah keasaman mulut. Kemudian, asam ini sanggup merusak susunan enamel gigi sehingga lebih ringan berlubang.

Obesitas termasuk sanggup merubah kepadatan tulang. Tulang dapat jadi keropos dan rapuh dikarenakan tidak sanggup menolong berat badan Anda.

Akibatnya, orang bersama dengan obesitas termasuk lebih rentan jatuh dan berisiko mengalami patah tulang.